Kesetiaan Arsene Wenger

Hari ini 22 Oktober The Professor Arsene Wenger berulang tahun. Bukan karena ultahnya selang sehari dengan saya, juga bukan krn Arsenal adl salah satu tim favorit saya, namun banyak hal yg dapat kita belajar darinya.

Pertama adl kesetiaan thd profesi dan klubnya. Tentu dia sll mendapat bayaran dr Klubnya. Namun tawaran dr klub atau timnas banyak sekali, namun dia memilih setia (pinjem lagunya Fatin) di Arsenal dg segala macam dinamikanya. Mgkn bnyk diantara kita yg sering gelisah dan mengeluh dg pekerjaan kita, entah krn gaji, fasilitas, leadership, rekan kerja yg gak enak dll... Wenger memberi teladan utk itu.

Kedua adl ketelatenan. Bertahun2 dia tdk pernah mengambil pemain jadi dan mahal. Baginya kepuasan tersendiri saat mampu memoles pemain yg bukan siapa2 menjadi pemain yg hebat. Utk menjadi hebat ada dua jalan: berproses atau membeli. Bnyk diantara kita mgkn sering menggerutu kenapa karir tdk berkembang, stuck,mentok dll...dia mengajari kita berproses.

Ketiga, Wenger punya filosofi: sepakbola tdk hny sekedar menang kalah tp jg hrs menghibur. Meski kalah tp penonton terhibur krn mereka datang ke stadion sejatinya utk menikmati permainan. Jml gelar Arsenal mgkn tdk bnyk tp bnyk orang terhibur.... hal ini mengajari kita bhw bekerja tdk sekedar melaksanakan job desc, tp lbh dr itu adl bgmn agar apa yg kita kerjakan menjadi berkesan bagi orang lain..... meski kita belum tentu mnjd sang pemenang ..

Terimakasih Mister Wenger, sugeng ambal warsa

Pelayanan Sejati

Dapat pelajaran berharga sore ini di Toko Kondang jl. Wotgandul... Toko tidak terlalu besar, lokasi juga tusuk sate (ayam atau kambing gak terlalu jelas). Ada 3 pelayan dan satu om pemilik toko yang sudah cukup sepuh (mungkin 70an tahun). Sapaan ramah yang sangat inner service, tdk seperti mbak/mas yang di mart..mart-an itu. Salah satu pelayan menyodorkan berbagai pilihan barang yang akan saya beli. Dijelaskan satu per satu kelebihan dan kekurangannya. Setelah memilih satu merk, barang dikeluarkan dan saya diminta untuk mencobanya, satu per satu fitur harus dicoba, meski sy sdh yakin dan agak tergesa menjemput duo gendhut di sekolah. Akhirnya saya coba satu per satu fiturnya. Ok. Si pelayan menulis nota, saya membayar di tempat om pemiliki toko, sambil diajak ngobrol. Saya diberi diskon, tidak besar tapi tampak sangat tulus. Surprise: saya mau angkat barang yg sdh dibayar. Si om gak boleh, biar diangkat oleh pelayannya."masukkan ke mobil ya"...lalu si om kasih uang 2 ribu ke si pelayan: "kasih ini ke tukang parkir, untuk parkir bapaknya ini"..... Hmmmmmm... barangkali Toko itu tidak pakai managemen yg njlimet, mungkin juga tidak ada program training utk para penjaga toko (wong cuma 4 orang)...tapi mereka memberikan apa yang disebut pelayanan dengan hati, bukan pelayanan yang basa-basi dengan kata-kata dan intonasi yang dihafalkan.... terimakasih om pelajarannya

DUA KEAJAIBAN DITEMPAT KERJA

Mungkinkah ada keajaiban di tempat kerja? Jika seorang sales berhasil menembus 50% di atas target, apakah itu bukan keajaiban? menurut saya belum tentu.... perlu ditelusur apakah dia merasa bahagia dan sejahtera ketika berhasil melampaui target? Jika dia bahagia dan sejahtera saya setuju bahwa hal itu adalah keajaiban, namun jika dia merasa tertekan, stress maka saya tidak setuju jika hal itu disebut keajaiban. Keajaiban di tempat kerja adalah ketika seorang karyawan PRODUKTIF & BAHAGIA.

Salam

Menciptakan Kebahagiaan Untuk Produktif

Apapun pekerjaan kita dan dimanapun kita bekerja, produktivitas adalah hal yang selalu diharapkan. Namun demikian dalam realitas, tidak semua bahkan tidak banyak SDM yang mampu mencapai produktivitas maksimal. Bagaimana agar kita menjadi lebih produktif? Ciptakanlah keBAHAGIAan pada diri kita. Bagaimana caranya agar kita BAHAGIA? Saya mengidentifikasi ada 4 hal yang bisa membuat kita bahagia: (1) Fisik harus bugar, stamina prima; (2) mental harus selalu fresh, terbebas dari stress, pola pikir yang sehat tentang diri dan realitas; (3) Sosial, kita harus memiliki relasi sosial yang nyaman dengan siapapun, memiliki komunitas yang selalu menghidupi motivasi; (4) spiritual, pemaknaan yang dalam terhadap keyakinan kita, tidak hanya sebatas ritual.

KEBIJAKSANAAN DALAM BEKERJA

Bekerja seharusnya adalah aktivitas yang menyenangkan, tetapi fakta menunjukkan bahwa banyak orang kurang bahagia ditempat kerjanya. Pimpinan yang dianggap kurang manusiawi, fasilitas atau gaji yang dianggap tidak cukup, rekan kerja yang dianggap tidak mampu bekerja sama, target yang membuat stress dan sebagainya adalah contoh-contoh fakta yang menguatkan bahwa banyak orang kurang bisa menikmati pekerjaannya. Padahal, ketika kita memulai pekerjaan dulu....membayangkan bahwa bekerja adalah sesuatu yang menyenangkan. pasti ada sesuatu yang salah dengan realitas ini... Hal yang sering tidak disiapkan adalah POLA PIKIR kita tentang bekerja. Berikut beberapa pertanyaan yang dapat menjadi bahan permenungan kita :

1. Mengapa saya harus bekerja ?

2. Untuk apa saya bekerja?

Dua pertanyaan yang sangat sulit dijawab, namun ketika kita bisa menjawabnya, maka bekerja akan menjadi lebih mudah dan membahagiakan....

Sebuah keyakinan dan pola pikir berikut hars kita pahami betul dalam bekerja:

Dibutuhkan KEKUATAN untuk menerima sesuatu yang TIDAK BISA DIRUBAH

Dibutuhkan KEBERANIAN untuk merubah sesuatu yang BISA DIRUBAH

Dibutuhkan KEBIJAKSANAAN untuk MEMBEDAKAN KEDUANYA.

SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA

Ferdinand Hindiarto, S.Psi.,M.Si
Lahir : Klaten/ 21 Oktober 1972
Pendidikan : fakultas Psikologi UGM Yogyakarta


Pekerjaan :
Dosen Fak. Psikologi Unika Soegijapranata Semarang
Konsultan Pengembangan SDM
Instruktur Divisi Pelatihan PT. Telkom (s.d 2004)
Nara Sumber Bincang Karir Female Radio (s.d. 2004)
Wakil Rektor III Unika Soepra (2004 -2009)
Psikolog PSIS Semarang (2006 - sekarang)

Blog ini khusus untuk berdiskusi dengan para blogger, yang memiliki ketertarikan dengan bidang pengembangan SDM dalam organisasi. Konsultasi dan diskusi yang terkait dengan masalah pengembangan karir, training & development, leaderships, team work dll. Silahkan pengunjung berdiskusi dengan saya.